PLEACE.id – Pemerintah menargetkan bonus demografi sebagai momentum untuk meningkatkan perekonomian nasional sekaligus menaikkan level menjadi negara maju. Agar potensi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan menjadi elemen kunci untuk merealisasikannya.
Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah menjelaskan, Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada periode tahun 2030-2045.
Jumlah penduduk usia produktif diprediksi akan mencapai 318,96 juta jiwa pada 2045 menurut Laporan Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Pusat Statistik.
Dari jumlah tersebut, penduduk usia produktif diperkirakan 207, 99 juta jiwa (65,2 persen), sementara penduduk usia non-produktif akan mencapai 110,9 juta jiwa (34,8).
“Melimpahnya usia produktif patut diwaspadai. Bonus demografi berpotensi berubah menjadi bencana demografi ketika perekonomian tidak bisa menyerap seluruh angkatan kerja,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (22/11/2022). Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, pemerintah harus meningkatkan kualitas SDM melalui sistem pendidikan unggul.
Menurut Piter, salah satu caranya dengan menaikkan kualitas guru. Peningkatan tersebut dapat terjadi mana kala mereka yang memilih bekerja sebagai guru adalah lulusan terbaik perguruan tinggi.
“Pekerjaan guru tidak boleh menjadi pilihan terakhir, harus menjadi pilihan pertama. Untuk itu, pekerjaan guru haruslah terhormat dan memberikan kesejahteraan,” ucap Piter. Saat ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tengah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia dan kesejahteraan guru melalui program Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).